Cara Membedakan Beras Asli dengan Beras Plastik


China kembali menggetarkan dunia, kali ini bukan melalui pemuan ilmiahnya yang biasanya bermanfaat bagi kehidupan manusia, melainkan penemuan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebagaimana berita yang tengah marak akhir-akhir ini bahwa China memproduksi produk yang merupakan makanan pokok manusia yakni beras, namun beras yang diproduksi kali ini adalah "beras plastik".

Beras plastik ini diduga berasal dari kota Taiyuan di provinsi Shaanxi. dan juga disuga keras beras tersebut juga didistribusikan ke Indonesia. Oleh karena itu kita haruslah waspada saat hendak membeli beras, karena sangat sulit untuk membedakan antara beras asli yang memang produk asli Indonesia sendiri dengan beras plastik.

Namun diantara keduanya pasti ada perbedaan yang masih bisa kita pelajari agar tidak mengalami kesalahan dalam membeli beras. Perbedaannya meliputi dari segi tekstur setelah dilakukan penanakan (dimasak) ataupun masih dlam keadaan dasarnya berupa buturan beras asli.

Beras yang asli dapat menyerap air sehingga setelah dimasak teksturnya menjadi lembut, sedangkan beras plastik atau palsu setelah dimasak akan lembek layaknya plastik yang dipanaskan dan kemudian akan kembali mengeras ketika sudah dingin.

Untuk aroma juga dapat dibedakan, dimana beras palsu cenderung mengeluarkan aroma aneh serupa aroma bahan kimia sedangkan beras asli hanya beraroma khas beras seperti layanya beras biasa. Atau Anda juga dapat merasa langsung beras yang akan Anda beli, Beras asli akan terasa manis karena mengandung zat glukosa di dalamnya, sedangkan beras plastik tawar dan sama sekali tidak memiliki rasa.

Oleh karena itu hati-hatilah saat Anda hendak membeli beras, karena saat ini sedang marak-maraknya peredaran beras plastik yang berasal dari negri China tersebut.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment