5 faktor yang menghalangi kita untuk dekat dengan Allah



Yang pertama adalah, kita terlalu banyak bergaul dengan manusia dan terlalu banyak bercanda hingga tertawa terbahak-bahak dengan sangat berlebihan. Imam Syafi’i berkata janganlah kamu mencampurkan diri bersama orang yang melalaikan yang melalaikan diri kepada perintah Allah, karena kamu juga akan termasuk salah satu dari mereka yang demikian itu dan niscaya engkau akan menjauh dari Allah. Dan juga jangan suka bercanda sana sini, karena siapa yang banyak bicaranya banyak pula kesalahannya dan barangsiapa yang banyak salahnya maka akan menyebabkan hatinya mati, maka oleh karena itu janganlah pula tertaw terbahak-bahak karena yang demikian itu bisa menyebabkan kematian hati.5 faktor yang menghalangi kita untuk dekat dengan Allah
 
Yang kedua adalah, terlalu panjang angan-angan. Rasulullah bersabda, pada suatu hari saat Rasulullah mengambil kayu dan menggambarkan tiga garis di tanah di depan para sahabat, Rasulullah mengumpamakan garis yang pertama adalah manusia dan garis yang kedua adalah kematian dan yang ketiga adalah panjang angan-angan. Karena orang yang seperti ini tidak pernah mengingat kematian dan cenderung mengutamakan angan-angannya dan ingin meraihnya dengan segala cara, walaupun dengan cara yang salah, padahal sebenarnya kematian lebih dekat daripada angan-angannya itu.


Yang ketiga adalah, menggantungkan diri kepada selain Allah, seperti yang dijelaskan dalam Hadist qudsi berikut ini.

أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً


Hadits abu hurairah r.a. ia berkata rasulullah saw.bersabda: "Allah berfirman: 'Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkalmaka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari."


Imam Syafi’i juga menjelaskan bahwa barang siapa yang ingin di berikan cahaya ke dalam hatinya, maka berprasangka baiklah kepada Allah dan juga kepada manusia. Jadi maksunya adalah saat kita menggantungkan diri kepada selain Allah, disaat kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan kita tidak memiliki siapa-siapa lagi yang bisa kita jadikan sebagai tempat sandaran dan kita pun akhirnya bisa gila akibat hal ini.


Yang keempat adalah, banyak makan, Luqmanul Hakim berkata, apabila perutmu telah terisi penuh dengan makan maka hatimu bakal tidur. Suatu ketika iblis datang kepada nabi yahya, lalu nabi yahya berkata “ada apa wahai iblis kau datang hari ini ?” . iblis menjawab “tidak ada apa-apa wahai nabi Allah, jika seandainya di depanmu ada makanan, niscaya akan kuhiasi makan tersebut agar kau memakannya sehingga engkau kenyang dan tertidur hingga tidak bangun di malam hari untuk melaksanakan shalat tahajud”.


Dalam hadis juga dikatakan: 


الْمِقْدَامَ بْنَ مَعْدِيكَرِبَ الْكِنْدِىَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَا مَلَأَ اِبْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ أُكُلاَتٌ (واللَّفْظُ لِإِبْنِ مَاجَه لُقَيْمَاتٌ”) يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثُ طَعَامٍ وَثُلُثُ شَرَابٍ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ


Al-Miqdam bin Ma’dikarib al-Kindi berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,  “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah anak Adam makanan (dalam redaksi Ibn Majah “suapan-suapan kecil”) yang menegakkan tulang punggungnya.  Jika harus lebih dari itu maka sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga udara.” (HR at-Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad, Ibn Hibban dan al-Hakim).


Yang kelima adalah, banyak tidur, Rasulullah melarang kita untuk tidur saat tiga waktu, yakni sesudah shalat subuh, karena barangsiapa yang tidur setelah shalat subuh rezekinya akan berkurang. Dan waktu kedua yang rasulullah melarang kita tidur adalah setelah shalat ashar, karena tidur setelah shalat ashar bisa menyebabkan kita terkena penyakit lupa atau pikun, dan waktu yang ketiga adalah tidur diantara shalat magrib dan isya karna juga bisa menyebabkan kita sakit dan juga menyebabkan kita lupa mengerjakan shalat isya.

baca juga : kajian Al-Quran terhadap fakta kebiasaan anjing yang menjulurkan lidahnya
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment