Musang "Luwak" hewan penular rabies yang paling berbahaya

musang jenis luwak, atau sering disebut musang luwak adalah hama yang paling istimewa diantara kalangan petani kopi. mengapa ? karena musang luwak ini dapat menghasilkan satu jenis kopi yang luar biasa dari hasil kotoran mereka. luar biasa bukan, begina cara musang luwak melakukannya. pertama dia memakan biji kopi mentah dan kemudian setelah dicerna, dia mengeluarkan kotoran yang berupa biji kopi yang juga masih sama bentuknya dengan biji kopi sebelum dimakan tadi, dan kemudian biji kopi hasil kotoran luak tersebut diambil oleh para petani untuk kemudian diolah menjadi kopi luwak yang sangat terkenal dan khas di daerah Aceh khususnya.

hasil kotoran musang "luwak"

musang luak adalah mamalia (hewan menyusui) yang termasuk dalam suku musang dan garangan (viverridae). ia memiliki nama latin (ilmiah) Paradoxurus hermaphroditus. nama ini diambil karena memang musang memiliki ciri khas dengan baunya yang berasal dari kelenjar di dekat anusnya. terkadang bau ini tercium seperti aroma pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan bahkan bisa menyebabkan mual. kemungkinan bau ini digunakan sebagai penanda daerah teritorial mereka, atau memberi tanda kepada pihak lain akan kedatangannya.

mengenai berita bahwa musang luwak dapat menularkan penyakit rabies, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Lampung mengatakan bahwa "saat rapat di Bandung beberapa waktu yang lalu terungkap ternyata luwak penularan rabiesnya paling berbahaya,"

tapi sampai saat ini belum ada laporan dari para penangkar satwa tersebut akan penyakit rabies yang ditularkan oleh hewan ini, namun kedepan, bagi setiap orang yang ingin melakukan penangkaran musang luwak ini untuk kepentingan bisnis atau yang memelihara satwa lainnya, diharapkan agar segera melakukan vaksinasi kepada satwa peliharaan mereka agar tercegah dari bahayanya penyakit menular yang dapat ditularkan satwa tersebut kepada manusia.

sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung Subakir menyebutkan bahwa terdapat 300 orang yang memelihara satwa dilindungi dan hanya 33 orang yang memiliki izin, dan lima orang diantaranya megantongi izin untuk melaksanakan penangkaran musang luwak ini.

oleh sebab itu sebaiknya warga-warga sekitar harus waspada terhadap hewan yang satu ini, karena bisa saja hewan ini menularkan panyakit rabies tersebut kepada kita.

sumber : serambi news.com


Sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung Subakir menyebutkan terdapat 300 individu yang memelihara satwa dilindungi dan 33 orang memiliki izin dan lima orang mengantongi izin melakukan penangkaran Luwak.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.